NUSANTARA
Minggu, 13 Oktober 2013 04:43 wib
Wahyu Sikumbang - Sindo TV
ilustrasi
BUKITTINGGI - Delapan orang remaja di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, terjaring razia yustisi oleh tim gabungan. Ironisnya, mereka tertangkap saat berada di cafe penyedia minuman keras.
Salah seorang pelajar yang terjaring razia, AA (16), membantah kalau dirinya menenggak minuman keras.
"Saya tahu itu tempat orang minum-minum, saya kesana mengantarkan handphone abang," kata AA, kepada petugas Satpol PP, Sabtu (12/10/2013).
Pengakuan AA pun tak digubris oleh petugas, dia akhirnya tetap didata untuk selanjutnya ke pengadilan negeri setempat atas tuduhan dugaan pelanggaran tindak pidana ringan, sesuai Peraturan Daerah (Perda) Kota Bukittinggi.
Selain merazia sejumlah lokasi yang disinyalir kerap dijadikan sebagai tempat mabuk-mabukan, razia yustisi oleh tim gabungan Satpol PP, polisi, TNI, dan polisi militer, juga merazia para pengendara balapan liar.
Namun, razia kepada pengendara balapan liar tak berjalan mulus. Mereka melarikan diri saat petugas menghampiri.
Menurut Kepala Dinas Satpol PP Bukittinggi Syafnir, jalan dua jalur di kawasan Taman Makam Pahlawan dan Jalan bypass Bukittinggi sering dijadikan arena taruhan judi bermodus balap liar sepeda motor.
"Dalam dua bulan terakhir kita sangat intensif melakukan razia penertiban penyakit masyarakat, dan hasilnya malam ini kelihatan bahwa bentuk-bentuk pelanggaran sudah mulai berkurang, walaupun masih ada ditemukan seperti di kedai tuak masih ada, dan juga balapan liar masih," jelasnya.
(Wahyu Sikumbang/Sindo TV/cns)
Berita Selengkapnya Klik di Sini