DUKUNGAN lebih lanjut diperlukan untuk membantu wanita mengatasi keraguan dalam hal menyusui. Tentu harapan seorang ibu adalah mereka bisa menyusui bayi mereka lebih lama.
Sebuah penelitian yang dilakukan University of Alberta di Kanada menemukan bukannya memberi bayi mereka ASI selama 6 bulan, seorang ibu baru malah menyapih bayi mereka di awal kelahiran.
"Sikap wanita terhadap pemberian ASI dapat diprediksi apakah akan memberikan ASI atau tidak, bahkan sebelum mereka melahirkan," ujar Anna Farmer, profesor di Department of Agricultural, Food and Nutritional Science and Centre for Health, dikutip Medicalxpress.
Lebih lanjut, Farmer menambahkan bahwa sangatlah penting lingkungan rumah dan sekitarnya memberikan dukungan untuk ibu menyusui. "Kita perlu mengatasi masalah dan kesalahpahaman mereka tentang menyusui, terutama anak pertama dari sang ibu,"tambahnya.
Selanjutnya, Farmer dan rekan-rekannya mensurvei 402 wanita hamil pada tiga bulan setelah melahirkan dan 300 dari mereka pada enam bulan. Hasilnya para peneliti menemukan, meskipun hampir 99 % para wanita mulai menyusui bayi mereka, hanya 54 % yang masih menyusui secara ekslusif di tiga bulan pertama setelah melahirkan. Kemudian, rata-rata itu kembali turun menjadi 15 % pada enam bulan setelah melahirkan.
Lebih dari setengah wanita dalam penelitian ini berhenti menyusui karena persepsi mereka akan kekurangan ASI atau masalah lain. Penelitian ini juga menemukan, wanita dengan gelar pascasarjana sebanyak 37 % lebih mungkin untuk menyusui secara eksklusif selama enam bulan.
"Ibu yang baru melahirkan sebaiknya menyusui selama mungkin, bahkan secara berkesinambungan. Beberapa ASI lebih baik daripada tidak sama sekali. Selain itu, wanita juga membutuhkan ruangan di mana mereka dapat menyusui dengan tenang tanpa merasa malu," jelas Farmer. (ind)
