Pages

Senin, 15 Juli 2013

GATRANEWS - KLIK GATRA BARU BICARA
GATRANEWS, Berita Politik dalam dan Luar Negeri // via fulltextrssfeed.com
'Tak Sempurna': Kamus Hip Hop Jakarta dalam Layar Lebar
Jul 15th 2013, 01:12

Created on Monday, 15 July 2013 08:12 Published Date

Salah Satu Adegan Film Tak Sempurna (Cineprime Pictures & Putaar Production)Jakarta, GATRAnews - Hip hop, bukanlah kebudayaan asli Indonesia. Hip hop berasal dari misi pemberontakan kaum kulit hitam terhadap diskriminasi. Hip hop kemudian melahirkan berbagai perpanjangannya seperti musik rap, grafiti, beatbox, dan break dance. Dan Indonesia adalah negara dengan kemampuan menyerap kebudayaan luar dengan sangat welcome. Hip hop disini baru masuk akhir era 80-an jelang awal 90-an ketika penyanyi seperti Iwa K, Boyz Got No Brain, Neo, mulai booming. Namun isi lirik dari aliran hip hop indonesia lebih kepada kritis kepada pemerintahan dan kondisi sosial masyarakat, dengan kata-kata yang lebih sopan, tanpa seks maupun kekerasan yang sering muncul di lirik hip hop Amerika Serikat misalnya.

Kini beberapa mungkin kangen generasi hip hop era 90-an tersebut. Kerinduan itu mungkin bisa sedikit terobati lewat film Tak Sempurna garapan Herman Kumala Panca. Ini film debutan Panca sebagai sutradara, sekaligus penulis naskah dan produsernya. Karena sebelumnya ia banyak menjadi penata gambar untuk film seperti Kebun Binatang, Rumah Dara, dan Babi Buta Yang Ingin Terbang.

Ceritanya mengenai satu hari penuh warna yang dialami 3 sahabat yaitu Dey (Derry Neo), Baon (G-voiz), dan Sabun (Dallas Pratama) yang berubah gara-gara mereka menemukan telepon seluler (ponsel) milik Mel (Tya Arifin). Mel ternyata simpanan dari pejabat bernama Iwa (Iwa K), yang istrinya, Bu Yamin (Sania) adalah tukang yamin sukses. Dalam ponsel tersebut tersimpan bukti perselingkuhan Mel dan Iwa, sehingga ponsel itu diincar oleh banyak pihak. Apalagi ada Togar (John Parapat), sopir angkot yang dendam kepada perampok ponsel sewaan Bu Yamin, kemudian mengejar mereka sampai ke sebuah kompleks dimana komunitas hip hop bercokol.

Tampilan dari film Tak Sempurna ini sebenarnya cukup unik, dan dikemas dengan komedi satir. Diawali dengan Mathias Muchus (yang menjadi narator sepanjang film, seringkali banyak adegan dipause ketika suara Matias memperkenalkan karakter dan cerita tertentu), yang mengenakan topi koboi, membawa senjata laras panjang, memperingatkan penonton untuk mempersiapkan hati menyaksikan kisah tentang kerasnya kehidupan kota Jakarta.

Mirip dengan film-film crime komedi bergaya cult ala Inggris seperti film-film buatan Guy Ritchie (Snatch, Lock Stock and Two Smoking Barrells) atau Martin McDonagh (In Bruges, Seven Psycopaths), Panca bermain-main dengan jalan cerita selama satu hari dengan melibatkan banyak karakter.

Mengangkat banyaknya kejahatan dan cara kotor yang sering digunakan kota besar, sekaligus menyajikan karakter-karakter yang cukup ekstrim namun loveable dan memiliki banyak sisi kehidupan. Misalnya Ba'on, seorang pemuda yang ketika kecil kehilangan lidahnya sehingga tak bisa berbicara. Nasib tragis itu dibawa menjadi tak terlalu menyedihkan karena akting G-voiz yang meyakinkan, meski ia pendatang baru di dunia film. Walau tak mengucapkan dialog, G-voiz mampu menyampaikan ekspresi dari Ba'on yang sedang kesal, jatuh cinta, maupun sedih dengan efektif.

Satirisme juga hadir lewat karakter Sabun yang alim, religius, dan menghindari perbuatan nista, namun ia tidak menyadari bisnis jualan DVD bajakan yang ditempuhnya sebenarnya juga adalah bisnis kotor. Dualisme moralitas dipadukan dengan keindahan sinematografi dari Panca sendiri, menyajikan keautentikan, nostalgia, sekaligus ciri khas dari rumah susun komunitas hip hop di Cawang.

Kamus gaya hidup hip hop yang disebut-sebut Panca juga hadir secara verbal dialog maupun visual adegan. Contohnya adegan orang sedang ngebom tembok dengan grafiti. Lalu "bubur ayam spesial" dan ganja, senjata rakitan, calo SIM. Dan tentunya adegan menghisap bong, yang dilakukan dengan gaya kocak. Selain itu masih banyak pemandangan menarik di sekitar perkampungan gang sempit Jakarta tempat mereka berkeliling.

Persahabatan menjadi spirit utama yang mewarnai film Tak Sempurna ini. Dengan cerita yang cukup ruwet dan kurang fokus, namun tetap memikat, membumi, dan menggambarkan suasana urban kehidupan kota Jakarta yang kejam, meski tak sampai menjadi klimaks karena unsur komedi yang melebihi porsi seriusnya. Tapi tak apa-apa, Tak Sempurna juga menawarkan semangat dari soundtrack asyik dari lagu-lagu hip hop Indonesia yang berkualitas, yang menghidupkan kenangan terhadap hip hop era 90-an. Tak hanya lagu-lagu hip-hop, sedikit sentuhan lagu reggae seperti Bob Marley pun ikutan hadir di sini. (*/Ven)

Berita Lainnya :

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions