Pages

Minggu, 14 Juli 2013

GATRANEWS - KLIK GATRA BARU BICARA
GATRANEWS, Berita Politik dalam dan Luar Negeri // via fulltextrssfeed.com
Harga Daging Akan Distabilkan di Kisaran Rp 75-80 Ribu
Jul 14th 2013, 02:30

Created on Sunday, 14 July 2013 09:30 Published Date

Jakarta, GATRAnews - Pemerintah berkomitmen untuk menstabilkan harga daging sapi di kisaran Rp 75.000-Rp 80.000 per kilogram, dengan melakukan intervensi pasar, berupa pasokan 500 ton daging impor. 

Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa, di Jakarta, Sabtu (13/7), seusai mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, terkait upaya menekan harga daging sapi yang melambung di pasaran menembus harga di atas Rp 90 ribu per kilogram. 

"Harapan kita dan sesuai dengan instruksi Presiden agar harga (daging sapi) diturunkan, distabilkan pada kisaran Rp 75.000 dan Rp 80.000...hingga Lebaran," katanya.

Kisaran harga itu, kata Hatta, akan dicapai dengan melakukan intervensi pasar memasok tiga ribu ton daging dari Badan Urusan Logistik.

"Diharapkan pada hari Selasa dan Rabu depan akan masuk sekitar 500 ton, sisanya 300 ton di pelabuhan dan Bandara Soekarno Hatta, sementara sisa yang 2.200 ton akan masuk melalui Tanjung Priok, dan diperkirakan akan tuntas pada 25 Juli ini," katanya.

Pemerintah, tambah Hatta, juga memandang perlu untuk mempercepat dan memajukan alokasi pasokan daging untuk Kuartal IV 2013. 

"Untuk kekurangan pada kuartal empat agar tetap mengacu kepada harga yang telah ditetapkan akan ditambah pasokannya," ujarnya.

Terkait evaluasi terhadap sistem niaga yang ada, menurut Hatta, Presiden Yudhoyono meminta agar pasokan dan permintaan diukur secara baik dan ditetapkan harga yang stabil.

"Jelas akan ada satu evaluasi terhadap sistem tata niaga yang dipraktekkan pada saat ini yang dianggap bisa memicu distorsi pada pasar yang kadang-kadang kita bisa terkecoh pada supply and demand kita," katanya, sebagaimana dilansir Antara

Sementara itu, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan pada Jumat (12/7) mengatakan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) akan memasok sebanyak 800 ton daging sapi beku asal Australia dengan menggunakan angkutan udara supaya bisa masuk ke pasar dalam waktu dekat.

Gita mengatakan, daging sapi beku sebanyak 800 ton tersebut merupakan bagian dari total alokasi kuota untuk Bulog sebanyak 3.000 ton daging sapi beku yang importasinya dikhususkan untuk operasi pasar demi menciptakan stabilitas harga daging sapi.

"Pasokan dari angkutan udara akan memakan waktu dua sampai tiga hari, sementara itu untuk sisanya (2.200 ton), akan dikirimkan melalui jalur laut," ujar Gita, seraya menambahkan bahwa daging sapi beku yang dikirim melalui angkutan laut dan akan masuk di Pelabuhan Tanjung Priok, akan memakan waktu pengiriman selama 10 hingga 15 hari.

Sementara itu sebanyak 27 perusahaan penggemukan sapi yang tergabung dalam Asosiasi Produsen Daging & Feedlot Indonesia (Apfindo), menyediakan 109 ribu ekor sapi siap potong untuk menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri 2013, yang terdiri dari 99 ribu sapi eks impor dan 10 ribu ekor sapi lokal.

Sekitar 50 ribu ekor atau 46 persen sapi siap potong tersebut akan didistribusikan ke rumah potong yang ada di sekitar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), dan sisanya tersebar untuk distribusi di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatera.

Stok sapi bakalan pada 1 Juli 2013 mencapai 146.747 ekor terdiri dari 117.747 ekor atau sebanyak 79,7 persen merupakan sapi bakalan eks impor dan 30.000 ekor atau sebanyak 20,3 persen adalah sapi lokal.

Penyebaran populasi sapi bakalan impor berada di wilayah Sumatra Utara sebanyak 13,8 persen, 34,3 persen di wilayah Lampung, 38,7 persen di wilayah Jawa Barat, dan 13,2 persen di wilayah Banten, sementara khusus untuk Jawa Timur hanya penggemukan sapi lokal. (TMA)

Berita Lainnya :

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions