Pages

Minggu, 16 Juni 2013

Sindikasi welcomepage.okezone.com
Berita-berita Okezone pada kanal welcomepage // via fulltextrssfeed.com
Menengok Mereka yang Istirahat dalam Dekapan Semeru
Jun 16th 2013, 01:07

Minggu, 16 Juni 2013 - 08:07 wib

Hari Istiawan - Okezone

Batu nisan di tepi Danau Ranu Kumbolo (Foto: Hari/Okezone)

Batu nisan di tepi Danau Ranu Kumbolo (Foto: Hari/Okezone)

SEBUAH keramik berukuran sekira 2x60 centimeter tertancap jelas di tepi Danau Ranu Kumbolo. Satu berwarna putih, satunya lagi hitam. Meski berbeda ukuran, keduanya bermaksud sama, yakni mengenang mereka yang meninggal dalam perjalanan mendaki Gunung Semeru, gunung berapi tertingi di Pulau Jawa.

Beberapa pendaki kadang sejenak berdiri di depan penanda di Ranu Kumbolo untuk mendoakan para almarhum maupun merefleksi diri agar selalu berhati-hati ketika mendaki Semeru. Sebab, nyawa merupakan salah satu hal yang tidak boleh ditinggalkan di gunung, selain sampah. Demikian juga dengan tujuan mendaki yang harus bisa kembali dengan selamat. Puncak adalah bagian dari tujuan, tapi turun kembali dengan selamat adalah tujuan utama.

Kepala Resor Ranu Pane, Cahyo, mengungkapkan bahwa rata-rata para pendaki yang terjatuh atau tersesat kemudian meninggal ketika mereka turun dari puncak. Selain karena faktor lelah, sehingga konsentrasi menuruni medan yang curam menjadi berkurang.

"Persiapan fisik dan mental harus benar-benar disiapkan, selain perlengkapan dan logistik," katanya.

Data di Pos Ranu Pane menyebutkan, daftar korban pendakian semeru sejak 1969, di mana Soe Hok Gie dan Idan Lubis meninggal dunia di puncak karena menghirup gas beracun, tercatat ada 28 orang meninggal dunia, 3 orang tidak ditemukan/meninggal, dan 25 orang mengalami luka-luka/selamat. Data ini belum termasuk pendaki asal Gresik pada 6 Juni lalu yang terkena serangan jantung di Pos 1.

Salah satu penanda yang berada di Ranu Kumbolo tertulis "Dalam kenangan saudara kami Andika Listyono Putra, jejakmu tertinggal di sini, senyummu kubawa pergi". Andika menjadi korban ganasnya alam Semeru pada Juli 2009 lalu. Sebelumnya, pada 2000 juga tercatat ada dua pendaki yang meninggal dunia. Pada 2001 satu pendaki hilang, serta pada 2005 satu orang pendaki meninggal dunia.

Beberapa penanda bagi mereka yang hilang maupun meninggal di Semeru banyak ditemui di beberapa tempat, mulai Ranu Kumbolo hingga puncak. Di Puncak ada penanda Soe Hok Gie dan Idan Lubis, tapi sudah diturunkan 2012 lalu. Di kawasan Arcapadha ada penanda pendaki yang meninggal, di atasnya lagi di kawasan Kelik, juga di vegetasi terakhir, berupa beberapa penanda pendaki yang istirahat dalam dekapan Semeru.

Banyak penyebab pendaki bisa menjadi korban ganasnya Semeru, selain faktor cuaca buruk yang cepat berubah, karena pendaki kadang jatuh atau terpeleset ke jurang karena tidak konsentrasi ketika turun, juga terkena material lava pijar ketika mendaki.

Selain faktor alam, menurut salah seorang petugas SAR Lumajang yang sering mencari para pendaki tersesat dan berhasil menemukan dengan kondisi selamat, Sugiyono, rata-rata pendaki tersesat karena kesombongannya, selain kelelahan dan sendirian. "Saat itulah biasanya faktor lain terjadi," ujarnya.

Karena itu, ia mengingatkan kepada semua pendaki agar lebih sopan ketika mendaki Semeru, sebab banyak kejadian di luar nalar yang terjadi akibat ulah sendiri. Selalu ingat kepada yang Maha Kuasa dan tentunya semua persiapan baik fisik, mental, perlengkapan, dan logistik dilengkapi. Saat ini banyak pendaki pemula yang tidak memperhatkan keselamatan sendiri, terutama setelah film 5cm, banyak ditemukan pendaki yang mengenakan pakaian ke kampus, pakai sepatu ket, atau sandal.

Selain itu, perilaku membuang sampah di kawasan taman nasional juga semakin banyak dilakukan pendaki. Tak ayal, ketika musim liburan panjang, sampah-sampah selalu menumpuk di Ranu Kumbolo atau Kalimati, serta sepanjang perjalanan banyak ditemui sampah pendaki. Perlu ada kebijakan baru untuk mengatur jumlah pendaki maupun sampah yang dibawa pendaki agar keindahan alam Semeru tetap bisa dinikmati anak cucu kita.

Nikmati perjalanan menuju puncak Semeru dalam galeri foto Menggapai Kaki Langit Jawa di Semeru dan Meninggalkan Jejak di Semeru.

mobile Nikmati berita terikini lewat ponsel Anda di m.okezone.com & bb.okezone.com untuk BlackBerry

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions