BANDUNG - Dua pemuda MI (23) dan AAH (17) nyaris menjadi menjadi sasaran amuk massa setelah tepergok menyebarkan brosur salah satu kandidat Cawalkot-Cawawalkot Bandung.
Kemarahan warga bukan tanpa alasan. Pasalnya, selain membuat pekarangan rumah warga berantakan dengan brosur, kedua pelaku juga menyebarkannya di saat masa kampanye Pilwalkot Bandung telah usai dan kini memasuki masa tenang.
Kejadian bermula saat kedua pelaku yang menggunakan motor ini menyebarkan brosur di Jalan Berlian, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung, pada Kamis 20 Juni malam sekira pukul 20.30 WIB.
Salah seorang warga, Boy (29), menuturkan, kedua pelaku tepergok tengah melemparkan brosur di sekitar rumahnya.
"Saya mau beli rokok, saya liat ada dua orang yang lempar brosur salah satu kandidat cawalkot-cawawalkot. Itu kan tidak boleh karena ini masa tenang," terang Boy di Mapolsekta Lengkong, Kamis 20 Juni malam.
Menyadari hal itu merupakan pelanggaran, Boy memberitahukan kepada warga lain. Alhasil kedua pelaku berhasil dikepung dan ditangkap warga. "Selain brosur berisif foto, nomor urut, dan visi-misi, kami juga temukan selebaran alat praga yang mengarahkan ke pasangan nomor urut tertentu," bebernya.
Awalnya, warga yang tersulut emosi akan menghakimi kedua pelaku. Namun hal tersbeut dapat dicegah tokoh masyarakat setempat yang langsung membawa kedua pelaku ke Mapolsekta Lengkong.
Di tempat yang sama, Ketua Panwascam Lengkong, Dedi Kusnadi, mengatakan, dari tangan pelaku pihaknya mengamankan 124 lembar brosur salah satu peserta Pilwalkot.
"Jelas ini pelanggaran. Kan tidak boleh lagi ada pembagian brosur kampanye saat masa tenang. Untuk sementara kita kaji dulu apakah ada unsur pidananya atau tidak," kata Dedi.
Kedua pelaku, saksi dan barang bukti dibawa ke Kantor Panwascam Lengkong untuk diperiksa.
Sekadar diketahui, setelah menjalani masa kampanye selama dua pekan, tahapan Pilwalkot Bandung kini memasuki masa tenang hingga 22 Juni. Selanjutnya, pada 23 Juni masyarakat akan menggunakan hak pilihnya untuk menentukan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung periode 2013-2018.
(tbn) 
