Pages

Kamis, 13 Juni 2013

Sindikasi welcomepage.okezone.com
Berita-berita Okezone pada kanal welcomepage // via fulltextrssfeed.com
Kisah Pengamen Cilik Penderita Gizi Buruk
Jun 12th 2013, 17:56

JAKARTA - Jika anda melintasi traffic light jembatan dua tepatnya di Jalan Tubagus Angke Tambora, pasti akan melihat seorang anak perempuan berusia (13) dengan tubuh kurus hanya seberat 20 kilogram dan dipenuhi luka, Rabu (12/6/20113).
 
Bocah yang sering mengamen ini, menderita akibat gizi buruk. Wajah, tubuh dan kakinya tampak tinggal tulang terbungkus kulit yang legam.
 
Nampak tak sedikit orang yang memalingkan wajah, bahkan menutup hidung saat melihat atau berpapasan dengan gadis ini. Mereka kemungkinan tak suka aroma kurang sedap dari luka dan kumalnya pakaian yang digunakan gadis kecil ini.
 
Tasya, begitulah gadis malang itu dipanggil. Dia mengemis di sepanjang jalan bersama ibunya, Imah yang menderita cacat dengan berjalan sebelah kaki. Sedangkan ayah tiri Tasya mencari nafkah sebagai pencari cacing untuk dijual memenuhi kebutuhan hidupnya.
 
Tasya hanya mampu bersekolah hingga kelas 2 SD, kondisi yang serba sulit menyebabkan dia tak mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
 
Padahal Tasya adalah anak yang cerdas, terutama dalam hal berhitung. Dia berhenti sekolah lantaran tak ada biaya dan malu dengan penyakit yang dideritanya.
 
Ayah dan ibu tak sanggup menanggung biaya rumah sakit, maka kondisi Tasya semakin menderita. Hingga kini, dengan tubuh kurus, legam dan penuh luka menahun dia bertarung hidup dengan mengemis.
 
Keluarga malang ini tinggal di daerah kumuh bersama dengan kumpulan pengemis dan pemulung lainnya di kawasan Cengkareng.
Kehidupannya begitu memprihatinkan, seolah tak ada yang peduli nasibnya.
 
Tasya yang sangat ngefans dengan group band Wali ini terus menyeret kakinya yang penuh dengan luka mengharap belas kasihan para pengguna jalan. Luka di tubuhnya, mungkin tak sepilu luka jiwanya yang kerap diacuhkan, dicemooh dan tak jarang diusir orang. Begitulah Tasya, nasibnya tak seindah namanya.
 
Namun, Tasya bisa saat ini bisa bernapas lega ketika Tim Mobile Social Response (MSR) Aksi Cepat Tanggap (ACT), bertemu dengannya pada bulan Mei silam ketika melintasi wilayah tersebut.
 
Saat ini, dia sudah dalam penaganan ACT melalui program Mobile Social Response (MSR), yaitu memberikan santunan materiil uang tunai untuk pemenuhan kebutuhan pangannya dan memberikan bantuan advokasi. Tasya sendiri sudah berada di Rumah Sehat Terpadu DD untuk menjalankan perawatan.
 
Bagi anda yang ingin menyalurkan bantuan kepada Tasya atau masalah kemanusian lainnya bisa mengirimkan melalui rekening:
 
BSM # 004 011 9999
Muamalat # 304 0022 915
BCA # 676 030 3133
BNI # 014 076 5481
Mandiri # 101 000 4802 482
Permata Syariah # 0971 001 224
Atas Nama : Aksi Cepat Tanggap
 

Berita Selengkapnya Klik di Sini

(cns)

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions