Pages

Rabu, 19 Juni 2013

Sindikasi welcomepage.okezone.com
Berita-berita Okezone pada kanal welcomepage // via fulltextrssfeed.com
BI: Sektor Mikro Lebih Menguntungkan dari Korporasi
Jun 19th 2013, 08:48

PERBANKAN

Rabu, 19 Juni 2013 15:48 wib

Rezkiana Nisaputra - Okezone

Ilustrasi. (Foto: Okezone)Ilustrasi. (Foto: Okezone)

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mengakui, sektor mikro dinilai lebih menjanjikan dari segi keuntungan bila dibandingkan dengan sektor korporasi. Mengingat, sejauh ini cukup banyak bank asing di Indonesia yang telah mengambil sektor mikro dibanding bank-bank lokal yang ada di Indonesia.

Direktur Komunikasi BI Difi Ahmad Johansyah mengatakan, sejauh ini sektor mikro lebih menguntungkan bila dibandingkan dengan bank yang menggarap sektor korporasi. Ini karena persaingan pada sektor mikro lebih sedikit dengan keuntungan lebih besar bila dibandingkan di sektor korporasi.

"Saat ini kan persaingan pada sektor korporasi itu sudah jenuh. Apalagi persaingan di korporasi itu tidak hanya datang dari perbankan. Beda dengan mikro, persainganya itu hanya perbankan itu sendiri," ujar Difi usai acara diskusi program MoneyMinded di ANZ Tower, Jakarta, Rabu (19/6/2013).

Namun demikian, potensi masih terbuka sangat lebar. Bahwa, ada beberapa kendala untuk perbankan dalam menggarap sektor mikro. Ini karena dalam menggarap sektor mikro lebih sulit dan juga membutuhkan keahlian yang lebih spesifik bila dibandingkan dengan sektor korporasi.

"Ini masalahnya ada di resources atau di SDM. Ada itu tidak harus ada SDM yang memahami soal kredit mikro. Karena jika tidak ada, maka hitungannya itu justru akan rugi. Itu lah yang dimiliki BTPN dan BRI yang menggarap mikro", tukasnya.

Difi menegaskan, agar industri perbankan benar-benar memahami dan memiliki pemahaman yang mendalam mengenai sektor mikro. Bila tidak memiliki ini, maka kerugian yang justru akan datang. Sebaliknya, perbankan akan mendapatkan keuntungan jika sektor mikro bisa digarap dengan optimal.

"Jika bank asing yang masuk ke mikro itu banyak. Mereka akan ada kapasitas masuk ke sana. Justru bisnis mikro itu menarik. Suku bunga tinggi juga asal bisa menekan overhead-nya saja itu menguntungkan. Namunkan ini perlu ada pemahaman," tutup Difi. (wdi)

Berita Selengkapnya Klik di Sini

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions