POLHUKAM
Minggu, 09 Juni 2013 02:00 wib
Bagus Santosa - Okezone
Taufiq Kiemas
JAKARTA - Sosok almarhum Taufiq Kiemas (TK), dikenal dermawan. Dia bahkan kerap memberikan uang kepada penghuni rumah di Jalan Teuku Umar Nomor 27 A, Menteng, Jakarta Pusat.
Mursalih (60), pria yang sering memperbaiki mobil Taufiq, ingat betul perlakuan majikannya. Bahkan, Taufiq dia juluki 'Raja Sawer' karena royal memberikan uang kepada anak buahnya.
"Dia orangnya perhatian banget, baik, dia raja sawer," kata Mursalih di rumah duka, Sabtu 8 Juni malam.
Dia bercerita, pernah suatu saat izin untuk pergi ke Bali untuk suatu urusan dengan temannya. Saat itu, Taufiq menanyakan tujuan kepergian Mursalih.
"Dia (TK) nanya mau kemana? Saya bilang mau ke Bali, terus dikasih ongkos Rp500 ribu," ceritanya mengenang saat itu.
Selain itu, ada cerita lain dari kedermaan Taufiq. Mursalih bercerita, suatu waktu, ada seorang petugas keamanan yang kebingungan, karena dimitai fotokopi kartu tanda penduduk (KTP). Beberapa hari kemudian, sepeda motor baru atas nama petugas keamanan itu datang.
"Satpam di sini juga ada yang dibeliin motor. Waktu itu dia ditanyain 'mana fotokopi KTP-nya?' Terus dikasih. Eh, tahu-tahu dibeliin motor," ceritanya.
Namun, cerita itu kini tinggal kenangan. Kedermaan Taufiq ikut menjadi cerita seiring hembusan nafas terakhirnya pada Sabtu 8 Juni petang. Suami mantan Presiden Megawati Soekarnoputri itu meninggal, setelah keletihan dan kondisinya sempat menurun pasca kunjungan ke Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pria berusia 70 tahun itu meninggal karena komplikasi penyakit. Taufiq Kiemas merupakan salah satu pendiri Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Jabatan terakhirnya adalah sebagai Ketua MPR RI.
(tbn)
Berita Selengkapnya Klik di Sini