Created on Sunday, 16 June 2013 22:51 Published Date
Mekah, GATRAnews - Ini sebuah pengumuman yang belum pernah terjadi sebelumnya. Lewat pemberitahuan, yang diulang berulang kali, di saluran televisi Khusus Al-quran dari kota suci Mekah, pemerintah Arab mendesak peziarah dalam dan luar negeri untuk menunda rencana haji tahun ini.
Desakan itu, disebutkan untuk mencegah kemacetan dan desak-desakan dan memastikan keselamatan para tamu Allah. Ini karena proses pekerjaan perluasan kawasan Masjidil Haram masih belum selesai.
Saran penundaan ini, menindaklanjuti kebijakan pemerintah Saudi sebelumnya mengurangi kuota jumlah jamaah asing sebesar 20% dan jamaah warga Saudi 50% pada tahun ini.
Jumlah jamaah tiap negara selama ini ditentukan sebesar satu permil (satu dari 1000) jumlah umat islam di tiap negara. Indonesia, misalnya dengan jumlah umat Islam 210 juta, mendapat jatah 210 ribu jamaah.
Mufti Masjidil Haram, Sheikh Abdul Aziz Al-Asheikh mendukung tindakan itu. Menurut Sheikh Abdul Aziz, pengumuman itu diambil demi kepentingan publik.
"Pemerintah kita tidak mencegah orang dari Haj, tetapi meminta mereka untuk menunda untuk menghindari kemacetan dan membantu para haji pertama kali dapat menunaikan ibadah haji tanpa kesulitan," kata Saeed Al-Qurashi, anggota komite haji & Umrah di Makkah pada Arab News.
Dia mengatakan saat ini mataf (area sekeliling Ka'bah untuk melakukan tawaf) hanya bisa menampung 39.000 jamaah per jam.
"Setelah perluasan mataf selesai, dapat menampung lebih dari 130.000 jamaah per jam. Jadi, akan lebih baik bagi saudara-saudara kita untuk datang untuk haji tahun depan atau setelah dua tahun. Mereka akan dapat melakukan ritual mereka dengan mudah," jelasnya.
Hatem Qadi, wakil menteri haji dan juru bicara kementerian, menekankan perlunya mengurangi jumlah peziarah asing dan domestik tahun ini.
"Waktu pengurangan jumlah jamaah tidak akan melebihi dua tahun," katanya seperti dikutip Arab News. Saat ini, lanjutnya, sedang berlangsung perluasan dua masjid suci (Masjidil Haram di Mekah dan masjid Nabawi di Madinah) ditujukan untuk menampung lebih banyak jamaah haji di tahun-tahun mendatang, katanya.
Qadi mengutip pernyataan Mufti Agung bahwa pemerintah mengambil keputusan karena itu penting. "Ekspansi yang terus menerus untuk kepentingan jamaah," kata Mufti. (Dh)
Berita Lainnya :
