Pages

Selasa, 11 Juni 2013

GATRANEWS - KLIK GATRA BARU BICARA
GATRANEWS, Berita Politik dalam dan Luar Negeri // via fulltextrssfeed.com
Polda Metro Jaya: Polisi Tidak Bela Alam Sutera
Jun 10th 2013, 12:57

Created on Monday, 10 June 2013 18:29 Published Date

Jakarta, GATRAnews - Kepala Bidang  Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto menegaskan bahwa petugas Polresta Tangerang tidak pernah berpihak kepada pihak pengembang perumahan Alam Sutera, PT. Alfa Goldland Reality.

Menurut Rikwanto, Petugas Polres Tanggerang Selatan hanya berusaha menengahi sengketa lahan antara pengembang dengan masa Front Pembela Islam (FPI) di Kampung Paku Alam, Kecamatan Serpong, Tangerang.

"Berkaitan dengan demo hari ini sebelumnya ada 6 Juni 2013 ada keributan FPI dan security pihak Alam Sutera.  Motifnya adalah perebutan lahan, jadi pada waktu lahan diduduki security, mereka (FPI) juga akan mendudukinya sehingga terjadi  bentrok," jelasnya kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Senin (10/6).

Rikwanto menuturkan, bentrokan antar kedua belah pihak coba ditengahi oleh petugas Polresta Tangerang. Dalam proses pengamanan itu, menurutnya, dua anggota polisi menjadi korban penganiayaan anggota FPI sehingga beberapa anggota yang melakukan penganiayaan  langsung diamankan.

"Dalam pemisahan, dua orang anggota polisi ada yang terluka, satu mengalami luka bacok,  akhirnya 11 orang kita amankan," ujarnya.

Terhadap 11 orang yang diamankan ini statusnya sudah ditetapkan sebagai tersangka karena membawa sajam dan dikenakan Undang-undang Darurat no 12 tahun 1951, pengrusakan terhadap barang pasal 170 KUHP, dan penganiayaan pasal 351 KUHP. "Silahkan ikuti proses hukumnya. Kalau diikuti dengan bukti yang objektif pasti bisa memengkannya," kata Rikwanto.

Sebelumnya diberitakan, ratusan masa dari FPI menggeruduk markas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Senin (10/6) siang tadi. Dalam aksi tersebut, masa meminta agar petugas kepolisian membebaskan keseblas rekannya yang ditahan serta mengecam tindakan semena-mena aparat kepolisian yang merusak pagar dan gubuk milik Ronah. Bahkan pada 25 Februari 2013 lalu, keluarga Ronah disuruh keluar oleh aparat dengan dahlil bahwa Lurah Pakualam telah mecabut surat keterangan tentang kepemilikan keluarga Ronah atas lahan tersebut.

"Kepolisian tidak ada kepentingan antara dua pihak! kita cuma menjaga agar kondusif, jadi kalau dikataan berat sebelah bukan demikian. Lahan masih dijaga polisi supaya tidak dimasuki untuk menunggu proses hukum selanjutnya," pungkas Rikwanto. (WFz

Berita Lainnya :

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions