Pages

Minggu, 23 Juni 2013

GATRANEWS - KLIK GATRA BARU BICARA
GATRANEWS, Berita Politik dalam dan Luar Negeri // via fulltextrssfeed.com
BNPB: Waspadai Kampanye Hitam Kabut Asap
Jun 22nd 2013, 11:36

Created on Saturday, 22 June 2013 18:36 Published Date

Pekanbaru, GATRAnews - Pemerintah Indonesia mewaspadai pihak-pihak yang melakukan kampanye hitam (black campaign) dengan memanfaatkan bencana kabut asap akibat kebakaran lahan, untuk mendeskriditkan Indonesia di dunia internasional.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Syamsul Ma'arif, dalam jumpa pers di Pangkalan Udara TNI AU Pekanbaru, Sabtu (22/6), meminta agar semua pernyataan resmi terkait informasi kebakaran lahan dan hutan dan upaya penanggulangannya, hanya berasal dari satu sumber, yakni BNPB.

"Kalau semua ngerti, yang berhak ngomong itu hanya BNPB. Itu perintah dari presiden," tegasnya, sebagaimana dilansir Antara

Sebelumnya, Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), Kuntoro Mangkusubroto, kepada media beberapa waktu lalu, menyebutkan bahwa ada 190 titik api bersumber dari dua perusahaan industri kehutanan di Riau. 

Kuntoro menyebutkan, dua perusahaan itu adalah APP dan APRIL yang memiliki konsesi hutan tanaman industri di Riau.

Ketika ditanyakan mengenai itu, Ma'arif mengatakan belum bisa memastikan pernyataan koleganya tersebut. Ia mengatakan, berpanduan pada pantuan terakhir satelit NOAA di BMKG Pekanbaru pada Jumat (21/6), menunjukkan bahwa jumlah titik panas (hot spot) hanya 19 titik.

Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya, dalam jumpa pers itu juga mengatakan, lebih baik pernyataan resmi mengenai kebakaran lahan di Riau keluar dari BNPB sebagai institusi yang resmi di bidang itu. 

Pada sisi lain, Singapura dan Malaysia telah menyatakan kegeramannya atas kabut asap yang selalu terjadi saban tahun dari Pulau Sumatera. Sejauh ini, upaya pencegahan dan penanggulangan selalu diklaim pemerintah telah atau sedang dilaksanakan. 

Padahal berbagai perundangan telah dibuat dan diberlakukan untuk membuat jera para pelaku pembakaran hutan dan konsesi perkebunan besar dan rakyat ini. 

Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, dua hari lalu menegaskan, akan memberi sanksi hukum paling tegas kepada perusahaan berbadan hukum di Singapura, yang terbukti berada di balik pembakaran itu. (TMA)

Berita Lainnya :

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions