Created on Wednesday, 19 June 2013 08:40 Published Date
Jakarta, GATRAnews - Soal judi, tentu tak hanya dilakukan mereka yang kaya, tapi masyarakat miskin pun ada yang terjerat judi. Mimpi kaya mendadak dengan cara gampang dan instan praktis praktis menarik minat semua lapisan masyarakat yang tak kuat imannya. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Slamet Riyanto mengatakan, dari pengungkapan yang selama ini ada diketahui bahwa penikmat judi biasanya dari kalangan bawah, apalagi jenis judi toto gelap (Togel). "Pelanggannya adalah masyarakat kecil, tukang ojek, pemulung, tukang sayur dan sebagainya," jelasnya kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Selasa (18/6).
Slamet mengungkapkan,masyarakat kelas bawa tersihir oleh keuntungan yang cukup besar dan dalam waktu yang instan. Hal inilah yang membuat mereka rela menyisihkan sebagian penghasilan mereka bertaruh dalam togel. "Mereka punya keinginan mendapat uang dalam jumlah besar. Uang seribu, empat angka jadi dua juta. Sehari ngojek dapat Rp.20 ribu misalnya, Rp.5000 diapakai buat taruhan togel," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Meringkus tujuh orang pelaku tindak pidana perjudian jenis toto gelap (Togel) di Perumahan Bumi Malaka Asri, Jl. Anggerek No.58 Kel. Malaka, Kec. Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (15/6) sekitar pukul 16.00 WIB lalu. Tidak tanggung-tanggung, dalam sebulan omset bisnis haram ini mencapai Rp.600 juta.
Modus operandi yang digunakan pelaku adalah menunggu fax dari pengepul serta sms dari pemasang kemudian diinput kedalam komputer. Melancarkan bisnisnya, ketujuh pelaku lantas berbagi peran masing-masing A sebagai bandar, H, E dan S sebagai penerima fax dengan nomor yang telah dibagi sedangkan D, F dan G berperan menginput rekapan dan SMS ke dalam komputer. "Kompurter adalah sarana oleh bandar untuk merekap masyarakat yang beli. Disamping judi bisa juga sebagai penipuan, karena bandar akan memilih undian yang angkanya paling sedikit kemudian diumumkan agar mempermudah bandar mecari keuntungan," pungkas Slamet. (WFz)
Berita Lainnya :
