Created on Thursday, 13 June 2013 17:41 Published Date
Jakarta, GATRAnews - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kecewa dengan pengelola Kebun Binatang Ragunan. Ia menyebut orang-orang yang menjalankan operasional kebun binatang saat ini tidak becus dan layak untuk dicopot. Alokasi anggaran Rp 40 miliar per tahun dari APBD DKI Jakarta tidak memberikan kejelasan hasil yang diperoleh Pemprov DKI. Kondisi salah satu kebun binatang terluas di Asia Tenggara ini juga tidak menjadi lebih baik, bahkan cenderung tak terawat.
"Ragunan memang dikelola pihak yang tidak becus. Kami subsidi Rp 40 miliar lebih dengan kondisi ragunan tidak jelas. Makanya kita akan lihat dan sudah ada niat masukan beberapa orang untuk diganti," tegasnya, di Balaikota Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (13/6).
Ahok mengakui, pengelolaan Kebun Binatang Ragunan kalah dengan Kota Surabaya yang jauh lebih profesional. Menurutnya Pemprov DKI sudah memiliki grand design untuk menggandeng Ancol dan Taman Safari Indonesia untuk mengelola Ragunan dan mengadakan Safari Night. "Kita lagi berpikir kerjasama dengan Ancol untuk Safari Night atau dengan Taman Safari. Bayangkan di tengah kota Jakarta, ada 120 hektar. Ini luar biasa Ragunan itu, tapi kelolanya gak bener," tegasnya.
Kebun Binatang Ragunan merupakan yang pertama di Indonesia, didirikan sejak tahun 1864 di kawasan Cikini, Jakarta Pusat. Tahun 1969 dipindahkan ke kawasan Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Sebelumnya, sempat beredar kabar sejumlah hewan peliharaan di kebun binatang tersebut mati tanpa sebab yang jelas. Namun belum ada konfirmasi dari pengelola kebun binatang, sedangkan Ahok mengakui belum ada laporan terkait kabar itu. (*/Zak)
Berita Lainnya :
