Pages

Kamis, 06 Juni 2013

BBCIndonesia.com | Berita
// via fulltextrssfeed.com
Universitas kurang beri kesempatan siswa miskin
Jun 6th 2013, 06:56

universitas inggris

Universitas kerap memberikan diskon atau beasiswa bagi mahasiswa kurang mampu.

Universitas-universitas unggulan di Inggris tidak menunjukkan kemajuan berarti dalam upaya merekrut mahasiswa miskin dalam beberapa tahun terakhir.

Laporan bersama dari Office for Fair Access (Offa) dan Dewan Pendanaan Pendidikan Tinggi Inggris melihat berapa banyak dana yang dikeluarkan universitas-universitas tersebut untuk menarik mahasiswa miskin dan memberi mereka dukungan finansial saat belajar di universitas.

Dari laporan itu Direktur Offa Les Ebdon mengatakan telah ada perbaikan secara garis besar terkait terbukanya kesempatan menempuh pendidikan tinggi.

Tetapi beberapa universitas terkemuka masih membatasi akses untuk mahasiswa miskin, "meskipun upaya yang cukup besar" telah dilakukan.

"Dari mana Anda berasal masih sangat menentukan bagaimana nanti Anda akan berakhir, dan mestinya universitas dan perguruan tinggi memiliki peran penting membantu mengubah situasi ini," kata Ebdon.

Universitas harus menunjukkan mereka lebih mudah dijangkau mahasiswa miskin dan meningkatkan investasi - dalam bentuk beasiswa atau pendampingan, jika berniat menaikkan biaya kuliah secara umum.

Sejak musim gugur lalu, universitas di Inggris telah memungut biaya hingga £ 9.000 per tahun untuk biaya kuliah pada tingkat sarjana.

Sementara laporan ini menunjukkan jumlah total yang dibelanjakan oleh universitas dalam rangka perluasan akses pendidikan kira-kira setara dengan jumlah itu dalam dua tahun terakhir.

Wendy Platt, Direktur Umum dari Grup Russell, yang mewakili 24 universitas terkemuka termasuk Oxford dan Cambridge, mengatakan lembaga yang sangat selektif ini telah melakukan "langkah besar" meningkatkan akses bagi mahasiswa miskin.

"Universitas-universitas Russell Grup benar-benar berkomitmen untuk memastikan pintu kami terbuka lebar untuk siswa berbakat. Universitas kami bisa menghabiskan (dana) lebih dari lembaga lain untuk beasiswa," katanya.

"Namun, kami menghadapi kesulitan membuat kemajuan pesat mencapai target tersebut."

"Ada masalah-masalah sosial-ekonomi yang kompleks, seperti mahasiswa dari latar belakang yang kurang beruntung terlalu sering gagal mendapat nilai bagus, atau malah tidak mendaftar ke universitas unggulan."

"Universitas kami melakukan berbagai usaha dalam mencoba membantu memecahkan masalah ini, tapi kami tidak bisa melakukannya sendiri."

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions