Pages

Jumat, 21 Juni 2013

BBCIndonesia.com | Berita
// via fulltextrssfeed.com
Polusi di Riau berbahaya, sekolah-sekolah tutup
Jun 21st 2013, 11:23

Kebakaran hutan di Riau

Pemerintah Indonesia mulai memadamkan kebakaran hutan di Riau Jumat (21/06).

Sekolah-sekolah dari SD hingga SLTA di Riau ditutup karena indeks pencemaran udara mencapai ambang yang sangat berbahaya, menurut pejabat setempat.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Dumai, Riau, Marjoko Santoso, mengatakan indeks polusi udara di wilayahnya sudah sangat tinggi, meski terjadi penurunan jumlah titik api.

Pada Jumat (21/06) ini, jumlah titik api di beberapa daerah provinsi Riau ini menurun menjadi 60 titik api dibandingkan hari sebelumnya mencapai lebih dari 140 titik api.

Marjoko mengatakan bahwa dalam tiga hari terakhir ini, indeks polusi udara di wilayahnya di atas angka 400 yang berarti sangat berbahaya.

"Paling parah pada tahun ini. Jadi untuk seluruh sekolah SD sampai SLTA diliburkan hingga saat ini, sambil melihat perkembangan kualitas udara yang terjadi sampai saat ini," kata Marjoko ketika dihubungi oleh wartawan BBC Indonesia Heyder Affan.

Pemadaman dari darat dan udara

Sementara itu di Jakarta, Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB, Sutopo, mengatakan upaya pemadaman akan dilakukan dari jalan darat dan udara.

"Jika kondisi meluas dan makin masif bencananya, pesawat masih mungkin untuk kita tambah."

Upaya pemadaman kebakaran di darat dilakukan oleh kesatuan khusus pemadaman kebakaran lahan dan hutan, Manggala Agni dan dibantu oleh TNI.

Sedangkan dari udara akan dilakukan upaya pembuatan hujan buatan dan penjatuhan bom air. Operasi hujan buatan akan dikerahkan empat pesawat Cassa dari BPPT, dua pesawat Cassa dari TNI Angkatan Udara dan satu pesawat Hercules.

"Jika kondisi meluas dan makin masif bencananya, pesawat masih mungkin untuk kita tambah. Operasi kedua yaitu dengan melakukan pemboman air dengan tiga helikopter," kata Sutopo dalam konferensi pers Jumat.

Menurutnya, dengan sumber daya yang mereka miliki, upaya pemadaman ditargetkan selesai dalam dua pekan. Sutopo mengakui banyak hambatan yang terdapat di lapangan. Salah satunya yaitu kedalaman lahan gambut yang terbakar kebanyakan mencapai lebih dari enam meter.

Kondisi geografis yaitu sulitnya lokasi untuk dijangkau juga menjadi masalah.

Diragukan

Sementara itu Manajer Kampanye Hutan Walhi, Zenzi Suhadi, mempertanyakan efektivitas dan dampak lingkungan dari upaya pemerintah untuk memadamkan kebakaran ini. Menurutnya, ini bisa mengganggu siklus hidrologi yang ada di Indonesia dan pada akhirnya akan menambah penderitaan masyarakat sekitar.

"Ketika hujannya dialihkan, maka wilayah yang seharusnya mendapatkan hujan tersebut akan mengalami kekeringan di kemudian hari. Bencana kekeringan dan kelaparan itu akan menambah daftar penderitaan rakyat Indonesia," kata Zenzi.

Kebakaran hutan ini terjadi dari awal Juli dan mencapai puncaknya pada Kamis (20/06) lalu. BNPB mengingatkan bahwa dengan adanya anomali cuaca, potensi kebakaran hutan masih bisa terjadi hingga Oktober nanti.

Asap dari kebakaran ini menyebar ke negara tetangga seperti Klik Singapura yang saat ini indeks polusinya dinyatakan mengancam jiwa.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions