Polisi anti huru hara Turki bergerak memasuki Lapangan Taksim yang diduduki pengunjuk rasa selama lebih dari seminggu.
Tujuan polisi belum diketahui tetapi pemerintah Turki sebelumnya telah mengancam akan mengusir massa dengan kekerasan.
Kantor berita Reuters melaporkan polisi menembakkan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan massa.
Polisi juga mencabut spanduk-spanduk anti pemerintah yang dipasang di sebuah gedung di sisi lapangan.
"Kami hanya ingin membersihkan spanduk-spanduk dan foto-foto dari patung Ataturk dan Pusat Budaya Ataturk. Kami tidak punya maksud lain," kata gubernur Istanbul Huseyin Avni Mutlu di Twitter.
Aksi ini dimulai sebagai protes terhadap rencana pembangunan taman tetapi dalam waktu beberapa hari, aksi merambat ke seluruh Turki dan rakyat menentang pemerintahan otoritarian pimpinan Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan.
Pada hari Senin, Erdogan setuju untuk menemui para pemimpin unjuk rasa dan membicarakan jalan untuk meredakan krisis.
Hingga saat ini tiga pengunjuk rasa tewas dan lebih dari 5.000 orang terluka.
