Pemerintah menilai pembiayaan terhadap operasi ERT sebagai pengeluaran sia-sia.
Perdana Menteri Yunani, Antonis Samaras telah mengatakan pemerintah bisa saja menyewa orang dalam jumlah sedikit untuk menjalankan kembali program berita di lembaga penyiaran publik, Hellenic Broadcasting Corporation, ERT.
Langkah ini diambil pemerintahan PM Samaras hingga layanan penyiaran publik yang baru siap dibentuk.
Samaras sebelumnya mendapat kritik yang keras karena secara tiba-tiba memerintahkan penutupan ERT.
Tawaran baru yang ditawarkan oleh Samaras diungkapkan ini menyusul tekanan dari mitra pendukung koalisi pemerintahannya.
Samaras sebelumnya menutup ERT sebagai bagian dari penghematan yang sedang dilakukan oleh pemerintahannya.
Dia beralasan penutupan lembaga penyiaran publik itu merupakan langkah penting bagi Yunani agar bisa memenuhi kewajiban kebijakan bailout atas utang mereka.
Sebelumnya mereka juga menyebutkan bahwa pembiayaan operasi ERT sebagai "pengeluaran yang sia-sia".
ERT, yang mulai siaran pada 1938 didanai oleh dana langsung sebesar 4,30 euros atau sekitar U$6 yang dibayarkan secara bulanan bersamaan dengan tagihan elektronik.
Lembaga penyiaran publik ini mengelola tiga stasiun televisi domestik, empat stasiun radio nasional, radio regional dan layanan media internasional, Voice of Greece.
Pasca penutupan ERT, pemerintah Yunani berencana akan meluncurkan lembaga penyiaran serupa dengan bentuk yang lebih kecil dan menjadikannya sebagai lembaga penyiaran publik independen.
Samaras rencananya akan menggelar pertemuan dengan mitra koalisinya pada hari Senin (17/06) mendatang untuk membicarakan masalah ini. Dia ingin penyiar pengganti sudah bisa disiapkan mulai musim panas ini.
