Pages

Kamis, 06 Juni 2013

BBCIndonesia.com | Berita
// via fulltextrssfeed.com
Inggris akan bayar kompensasi korban Mau Mau
Jun 6th 2013, 12:18

Veteran Mau Mau

Para veteran Mau Mau menunggu konferensi pers tentang pengumuman kompensasi di Nairobi.

Pemerintah Inggris mengumumkan akan membayar ganti rugi jutaan dolar kepada warga Kenya yang mengalami penyiksaan atau perlakuan buruk di masa pergolakan Mau Mau pada tahun 1950-an.

Dalam pernyataan kepada parlemen pada Kamis (06/06), Menteri Luar Negeri Inggris William Hague mengatakan pemerintah memahami kesedihan dan rasa sakit yang dialami warga Kenya yang terlibat dalam perang melawan kekuasaan kolonial Inggris.

"Pemerintah Inggris benar-benar menyesal karena terjadi perlakuan kejam dan perlakuan kejam tersebut menghambat kemajuan Kenya menuju kemerdekaan," kata William Hague di London.

Hague menambahkan perlakuan buruk dan penyiksaan merupakan pelanggaran martabat manusia yang menjijikkan.

Pembayaran ganti rugi yang diselesaikan di luar jalur pengadilan tersebut bernilai US$30 juta dan akan diberikan kepada 5.228 korban.

"Pemerintah Inggris benar-benar menyesal karena terjadi perlakuan kejam dan perlakuan kejam tersebut menghambat kemajuan Kenya menuju kemerdekaan."

Pemerintah Inggris dan tim pengacara keluarga akhirnya mencapai kesepakatan setelah korban berjuang menuntut ganti rugi selama bertahun-tahun.

Namun Menteri Luar Negeri William Hague menegaskan Inggris tidak bertanggung jawab dari segi hukum atas tindakan-tindakan yang diambil oleh pemerintah kolonial di Kenya.

Beberapa veteran Mau Mau berpendapat kompensasi yang diberikan tidak cukup dan banyak korban lain yang tidak tercakup dalam kasus kali ini tidak akan menerima ganti rugi apapun.

Kelompok gerilyawan Mau Mau melancarkan pergolakan menentang pemukim putih pada 1952, tetapi pergolakan berhasil dipadamkan oleh pemerintah kolonial.

Menurut Kedutaan Besar Kenya London, sekitar 90.000 warga Kenya dieksekusi dan disiksa. Selain itu sekitar 160.000 orang ditahan dengan kondisi yang tidak layak.

Sejumlah sejarawan mengatakan jumlah korban lebih kecil dibanding klaim pemerintah Kenya.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions