Pages

Senin, 24 Juni 2013

BBCIndonesia.com | Berita
// via fulltextrssfeed.com
Biksu yang dituduh anti-Muslim dibela Presiden Thein Sein
Jun 24th 2013, 11:20

Ashin Wirathu

Ashin Wirathu tampil di sampul Time dengan judul Wajah Teror Budha.

Presiden Burma, Thein Sein, membela seorang biksu Buddha yang dituduh memicu kekerasan anti-Muslim.

Sebagai tanggapan atas laporan utama majalah Time, Presiden Thein Sein menuduh majalah itu merongrong upaya pemerintah Klik Burma untuk membangun rasa saling percaya atas berbagai agama.

Seorang biksu, Ashin Wirathu, menjadi berita sampul majalah terbitan Amerika Serikat yang beredar di seluruh dunia itu dengan judul Wajah Teror Burma.

Wartawan BBC untuk kawasan Asia Tenggara, Jonathan Head, melaporkan Presiden Thein Sein menyebut Wirathu sebagai anggota dari ordo yang terdiri dari orang-orang luhur yang memperjuangkan perdamaian dan kesejahteraan.

Gambaran tersebut amat kontras dengan pernyataan biksu itu sendiri, yang menyebut Islam sebagai momok yang mengancam karakter Burma dan oleh karena itu harus dirobek-robek.

Dalam rangkaian kekerasan sekatrian di Burma, sejumlah pihak juga menuding pemerintah Burma tidak berbuat banyak untuk mencegah berkembangnya sentimen anti-Muslim.

Kekerasan di Burma

Sedikitnya 200 orang tewas dalam kekerasan sektarian sepanjang setahun belakangan.

Sepanjang setahun belakangan, kekerasan akibat sentimen anti-Muslimdi Burma telahKlik menyebabkan tewasnyaKlik 200 orang dan belasan ribu warga terpaksa meninggalkan rumahnya, karena rumah mereka dibakar maupun untuk menyelamatkan diri.

Ashin Wirathu awalnya merupakan biksu yang tidak diketahui masyarakat umum namun wajah biksu yang kecil namun karismatik ini belakangan menjadi yang paling dikenal di Burma dan tampaknya semakin terkenal lagi setelah terpajang di majalah Time.

Presiden Thein Sein sebelumnya mengecam serangan atas umat Muslim dan berjanji untuk mengendalikan kekerasan sektarian.

Namun sentimen anti-Muslim dari Wirathu mendapat dukungan dari mayoritas umat Buddha dan pihak berwenang sudah menangkap ratusan umat Muslim yang terlibat dalam kekerasan namun hanya beberapa umat Buddha yang ditangkap.

Pertengahan Juni, Klik pengadilan Burma menjatuhkan hukuman 26 tahunKlik penjara terhadap seorang pria Muslim karena menyerang seorang wanita Buddha, insiden yang kemudian memicu rangkaian kekerasan.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions